Thursday, May 14, 2015

Jangan Bersedih

Jangan bersedih. Sebab rasa sedih akan mengganggumu dengan kenangan masa lalu. Kesedihan akan membuatmu khawatir dengan segala kemungkinan di masa mendatang. Serta akan menyia-nyiakan kesempatanmu pada hari ini.
Jangan bersedih. Karena rasa sedih akan membuat hati menjadi kecut, wajah berubah muram, semangat makin padam, dan harapan kian menghilang.
Jangan bersedih. Sebab kesedihan hanya akan membuat musuh gembira, kawan bersedih, dan menyenangkan para pendengki. Kerap pula membuat hakikat-hakikat yang ada berubah.

Jangan bersedih. Karena rasa sedih sama dengan menentang qadha’ dan menyesali sesuatu yang pasti. Kesedihan membuat kita jauh dari sikap lembut, juga benci terhadap nikmat.
Jangan bersedih. Sebab rasa sedih tidak akan pernah mengembalikan sesuatu yang hilang dan semua yang telah pergi. Tidak pula akan membangkitkan orang yang telah mati. Tidak mampu menolak tadir, serta tidak pula memberikan manfaat.
Jangan bersedih. Karena rasa sedih itu datangnya dari setan. Kesedihan adalah rasa putus asa yang menakutkan, kefakiran yang menimpa, putus asa yang berkelanjutan, depresi yang harus dihadapi, dan kegagalan yang menyakitkan.

Allah SWT berfirman :
Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu. Dan Kami telah menghilangkan darimu beban. Yang memberatkan punggungmu. Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka, apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Rabb-mu lah hendaknya kamu berharap (QS.Al-Insyirah 1-8)

La Tahzan...
Hadapilah semua masalahmu dengan tenang..Ingatlah..Allah Maha Penyayang..Ujian ini menjadi bukti bahwa Allah menyayangimu..Jika kau sabar dan tabah menghadapinya serta berpasrah diri terhadap Nya,maka Allah akan memberikan nikmat yang jauh lebih besar..Sesungguhnya dibalik kesulitan itu ada kemudahan..Yakinlah terhadap hal itu..
Ingatlah..Allah Maha Pemurah dan Allah Maha Penolong Hambanya..Panjatkanlah doamu dengan tulus hanya kepada Nya.. Ketika musibah datang menimpamu,berdzikirlah kepada Nya, sebutlah nama Nya, mohonlah pertolongan Nya, dan mintalah jalan keluar dari Nya. Angkat kedua tanganmu, buka kedua telapak tanganmu,perbanyaklah memohon kepada Nya dan jangan pernah bosan meminta kepada Nya..Karena Allah Maha Pengabul Permohonan..

Berdoalah kamu kepada Ku,niscaya akan Kuperkenankan bagimu (QS.Al Mu’minun : 60)

La Tahzan....
Jangan kau tangisi “seseorang” yang tidak pernah memperdulikanmu..Jangan kau tangisi “seseorang” yang tidak pernah menghargaimu, yang menyepelekan niat baikmu, yang merendahkanmu, yang mengkhianati kepercayaanmu, yang mengingkari janjinya kepadamu, dan menganiaya batinmu.. Jangan kau sesali semua yang telah terjadi..

Ingatlah..Allah Maha Adil..Dialah hakim yang paling bijaksana di seluruh alam semesta..Serahkanlah orang yang telah mendzalimi dirimu kepada Nya..Mintalah keadilan darinya, jangan dari “seseorang” itu yang telah berbuat tidak adil kepadamu..Percayalah pada Nya..Allah tidak tidur..Dia mengetahui semua hal yang terjadi pada hambanya..Dia mengerti apa yang kau rasakan..Dia memahami apa yang menjadi jeritan hatimu..Allah melihat kita,mendengar pembicaraan kita,menolong kita atas musuh kita,memudahkan keinginan kita, dan memberikan jalan keluar atas ganguan ketenteraman hati kita.. 

Janganlah kamu bersedih,sesungguhnya Allah selalu bersama kita (QS.At Taubah : 40)

Jangan pernah mengingat apa yang telah terjadi..Yang lalu biarkanlah berlalu..Biarlah hidup ini berjalan dengan apa adanya..Jangan kau hancurkan masa depanmu..Janganlah kau terpuruk dalam nestapa, karena sungguh itu tiada berguna..Sambutlah hari esok dengan senyumlah..Percayalah,di sekelilingmu banyak yang menyayangimu..Yang mencintaimu..Yang memperdulikanmu..Jangan kau buang waktumu dengan memikirkan hal-hal yang tidak berguna..Memikirkan “seseorang” yang tidak pantas kau pikirkan..
Dunia ini bagaikan roda yang berputar..Tidak selamanya orang akan selalu mengalami suka, tanpa mengalami duka..Ataupun sebaliknya..Tak ada kebahagian tanpa adanya kesedihan..Tak ada kesedihan tanpa adanya kebahagiaan..Pasrahkanlah dirimu kepada Nya..

“Ya Allah..Jadikanlah diriku termasuk dalam golongan orang-orang yang sabar..Tabahkanlah hatiku,Ya Rabb dalam menghadapi semua cobaan ini..Permudahkanlah hal ini bagiku, berikanlah jalan keluar bagiku dan dengarkanlah permohonanku..Amin Ya Rabbal Alamin..” 

Saturday, May 9, 2015

Ujian dalam kehidupan

Setiap manusia yang Allah cipta sentiasa akan diberi musibah, ujian atau masalah hidup didunia yang sementara ini. Tipu jika seseorang itu berkata yang dia tidak pernah ditimpa musibah. 

Setiap orang ada masalahnya tersendiri, Allah uji dengan berbagai-bagai ujian tetapi sebabnya adalah sama.

Ujian
Ujian

Allah menguji seseorang itu kerana Allah SWT mempunyai rahsianya tersendiri, sama ada Allah hendak tambah iman kita atau hendak uji sejauh mana keimanan kita.

Dan kerana sesuatu ujian itulah yang membuka mata hati kita, yang mendidik kita supaya jangan mudah putus asa dalam kehidupan yang bagaikan bahtera dilautan yang penuh dengan onak duri, ujian juga dapat mematangkan kita.

Kadang-kadang kita tertanya-tanya, mempersoalkan kepada Allah SWT kenapa kita diberi ujian yang berat sebegitu sekali?

Sehingga kita terlupa pada siapa yang perlu kita mengadu segala masalah kita, pada siapa kita harus minta kembali kekuatan kita.

Allah timpakan ujian supaya kita bersabar

Astagfirullah, lemahnya dan rendahnya iman kita. Kita selalu tidak redhadalam menghadapi ujian yang Allah beri terhadap kita. 

Jika kita anggap diri kita ditimpa musibah yang besar kita hendaklah ingat bukan kita sahaja yang mengalaminya, mungkin ada sahabat-sahabat kita atau saudara seakidah kita yang lain menghadapi musibah yang sama bahkan lebih teruk atau lebih besar dari kita.

Bukankah Allah telah berkata dengan jelas di dalam Al-Quran yang Allah tidak akan sekali-kali menguji hambaNya diluar kemampuan hambaNya. 

Allah tahu kita kuat dalam menghadapi ujianNya jadi Allah berikan ujian itu ke atas diri kita. 

Di sini kita dapat lihat betapa sayang dan kasihnya Allah kepada kita sebagai hambaNya.

Allah menguji seseorang bukan kerana Allah benci kepada kita tetapi percayalah yang Allah sangat kasih kepada kita. 

Cuma kita sebagai hambaNya tidak pernah hendak bersabar dalam menghadapi ujianNya. 

Pasti Allah telah aturkan yang terbaik buat kita kerana setiap yang berlaku ada hikmahnya.

Alihkan pandangan mata ke arah LAUT, airnya cantik membiru dan penuh dengan ketenangan. Tetapi hanya Allah sahaja yang mengetahui rahsia di dalamnya. Begitu juga dengan kehidupan manusia, riang dan ketawa tetapi hanya Allah yang mengetahui rahsia kehidupan

Jika rasa kecewa, alihkan pandangan ke arah SUNGAI, airnya tetap mengalir biarpun berjuta batu yang menghalangnya. Dan jika rasa sedih, alihkan pandangan ke arah LANGIT, sedarlah dan sentiasa ingatlah bahawa Allah sentiasa bersamamu.

Jadi seharusnya apa yang perlu kita lakukan? 

berdoalah kepada Allah, Allah lah tempat kembali segala masalah yang sering membelenggu diri kita. Jangan malu untuk merayu-rayu, meminta-minta, memohon-mohon kepada Allah swt. 

Selalu diingatkan yang Allah tidak pernah jemu mendengar rintihan hambaNya, Allah itu Maha Mendengar.

Dekatkanlah diri kita dengan pencipta kita yang menguasai seluruh alam, yang memegang hati-hati kita. 

Disamping berdoa perlulah kita berusaha menyelesaikan masalah yang dihadapi. 

Mungkin ada yang rasa diri mereka tidak kuat hendak hadapinya tetapi cubalah bangun! 

Usah tewas dengan hasutan syaitan, cari kembali kekuatan kita kerana kekuatan itu ada dalam diri kita masing-masing. 

Yakin dengan diri, kuatkan azam dan cita-cita. 

Usah tonjolkan kelemahan kita pada syaitan kerana syaitan tidak pernah berhenti menghasut agar kita lemah-selemahnya.

Kita perlu tahu selepas ujian itu selesai, satu lagi ujian akan datang, maka bersedialah dalam menghadapi ujian yang seterusnya. 

Untung bagi mereka yang selalu diberi ujian tanda Allah swt sayang padanya. 

Semoga kita sentiasa menjadi hambaNya yang sentiasa redha atas ujian dan ketentuan Allah swt. Apa yang ditetapkan untuk kita itulah yang terbaik!

Monday, May 4, 2015

Takut tak diampunkan oleh Allah

Aku ingin bertaubat,tetapi…(1)

Jangan meremeh-remehkan perlakuan dosa….

« Wahai orang-orang yang beriman,bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya,mudah-mudahan tuhan kamu akan menghapuskan kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam syurga-syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai”….(Surah At-Tahrim : 8 )

Sesungguhnya Allah telah mengurniakan suatu penangguhan kepada hambanya dari ditulis dosa yang telah dibuatnya oleh Malaikat Kiramul Kaatibiin (2) supaya dia sempat bertaubat kepada tuhanya,maka telah berkatanya rasulullah sallallahu alaihi wassalam :

إن صاحب الشمال ليرفع القلم ست ساعات عن العبد المسلم المخطئ، فإن ندم واستغفر الله منها ألقاها، وإلا كتبت واحدة

« Sesungguhnya malaikat yang disebelah kiri akan mengangkat penanya selama enam jam (tidak menulis lagi dosa tersebut) terhadap hamba muslim yang berbuat kesalahan,jika dia menyesal dan meminta ampun kepada Allah dari dosa tersebut maka akan dilemparkan sahaja dosa tersebut,jika dia tidak berbuat demikian,maka akan ditulis sebagai satu dosa » (hadith riwayat Imam At-Thobrani dari Abu Umamah di dalam Al-Kabir)

Janganlah kalian cuba-cuba mempermainkan agama dengan menganggap setiap perbuatan yang berdosa itu sebagai perkara remeh temeh,ataupun cuba mempersoalkan berapakah berat dosa yang kalian telah lakukan ini?? kecilkah ? besarkah ?? sambil melakukan perlakuan dosa tersebut dengan bersahaja tanpa rasa bersalah..

إن المؤمن يرى ذنوبه كأنه قاعد تحت جبل يخاف أن يقع عليه، وإن الفاجر يرى ذنوبه كذباب مر على أنفه، فقال به هكذا – أي بيده   -فذهب عنه

« Daripada Ibnu Masu’d radiallahu anhu berkata : Sesungguhnya orang mukmin itu memandang dosa-dosanya seperti orang yang berdiri di bawah gunung,yang mana dia (sentiasa) rasa takut yang gunung itu nanti akan menghempapnya,dan orang yang keji pula memandang dosa-dosa mereka seperti seekor lalat yang hinggap di atas hidungnya, yang berkata : dengan hanya begini sahaja (iaitu dengan hanya ditepis dengan tangan sahaja) maka dengan mudah sahaja lalat itu terbang » (hadith riwayat Imam Bukhari)

Nasihatku kepada setiap insan di luar sana,yang masih lagi terperangkap di dalam jerangkap dosa ciptaanya sendiri agar berusaha memandang berat setiap dosa yang dilakukanya,ingatlah……janganlah dikau melihat akan kecilnya sesuatu dosa itu,tetapi lihatlah kepada siapa dosa yang dikau lakukan itu ??

Syarat-syarat taubat dan pelengkap taubat …

Di antara syarat-syarat taubat yang di perkatakan oleh para ulama’ berdasarkan hadith dan ayat-ayat Al-quran ialah :

(1) Berhenti serta merta daripada dosa yang dilakukan itu

(2) Mewujudkan rasa menyesal di atas perbuatan-perbuatan dosa yang telah dilakukan dahulu (3)

(3) Berazam tidak akan melakukan kembali dosa-dosa terdahulu

(4) Jika dosa yang melibatkan hak insan lain hendaklah dipulangkan semula hak insan tersebut dan meminta ampun dan maaf daripada insan tersebut.

Dan di antara syarat-syarat tambahan kepada syarat-syarat utama di dalam bertaubat ialah :

(1) Hendaklah meninggalkan dosa-dosa tersebut berniat kerana Allah taala dan bukanlah demi perkara lain,seperti meninggalkan sesuatu dosa kerana tiada lagi kemampuan untuk melakukan dosa tersebut,atau kerana takutkan cercaan manusia kepadanya atau kerana ingin memuaskan hati manusia lainya.

Tidaklah dinamakan bertaubat jika meninggalkan dosa yang dilakukan itu adalah kerana takutkan dosa tersebut akan terkesan ke atas jawatan yang dipeganginya atau takutkan bakal dibuang kerja.

Tidaklah dinamakan bertaubat jika meninggalkan dosa yang dilakukan itu adalah kerana ingin menjaga kesihatan dan kekuatan badanya,seperti seseorang yang meninggalkan perlakuan zina kerana takutkan penyakit yang bakal menimpanya nanti,atau takutkan yang ianya bakal melemahkan badanya atau kejantananya.

Tidaklah dinamakan bertaubat jika meninggalkan perbuatan mencuri kerana dia tidak mempunyai alatan-alatan memecah rumah,atau kerana tiada kemahiran membuka peti besi atau kerana takutkan pengawal dan polis.

Tidaklah dinamakan bertaubat jika meninggalkan meminum arak dan menghisap benda-benda yang mendatangkan gian kerana ketiadaan duit.

Begitulah juga tidak dinamakan bertaubat jika meninggalkan dosa adalah kerana tidak mampu untuk melakukan perkara dosa tersebut,seperti meninggalkan bercakap bohong kerana mendapat sakit di mulut yang menyebabkanya tidak boleh bercakap,atau penzina yang meninggalkan zina kerana tidak mampu lagi untuk melakukan hubungan seks.

(2) Hendaklah mewujudkan rasa benci terhadap dosa-dosa lalu yang telah dilakukan.

Ini kerana orang yang telah bertaubat dengan taubat yang sahih itu tidaklah boleh dia merasa suka bahkan berbangga pula dengan dosa-dosa yang dilakukanya dahulu ketikamana dia teringat kembali dosa-dosanya atau menceritakanya kepada orang lain (atas niat memberi pengajaran),ataupun ada terselit suatu niat ingin kembali melakukan dosa-dosa terdahulu itu.

Sesungguhnya Imam Ibnu Qayyim rahimahullahu taala ada menyatakan beberapa keburukkan pada melakukan dosa didalam kitab beliau : Ad-Daa’u wad Dawaa’u dan juga di dalam : Al-Fawaied :

(1) Haram dari mendapat ilmu yang bermanfaat

(2) Kemurungan dan wujudnya keresahan yang meresahkan didalam hati

(3) Disusahkan urusan didalam kehidupan seharian

(4) Diharamkan dari berlaku taat

(5) Diharamkan mendapat keberkatan

(6) Kurangnya berasa kedamaian

(7) Disempitkan dada

( 8 ) Membiakkan perkara-perkara buruk

(9) Dibiasakan berterusan melakukan dosa

(10) Dihinakan oleh Allah

(11) Dihinakan oleh manusia lain

(12) Dilaknati oleh segala binatang ternakkan

(13) Diberikan kehinaan

(14) Ditandakan titik hitam di atas hati (4)

(15) Diletakkan di bawah kelaknatan

(16) Terhalang dimaqbulkan doa

(17) Dihapuskan rasa kegembiraan

( 18 ) Dihilangkan rasa malu

(19) Ditarik nikmat dari Allah

(20) Sentiasa merasa takut di dalam hatinya

(21) Tergolong di dalam tawanan syaithan

(22) Mati di dalam keadaan yang buruk

(23) Mendapat azab seksa Allah di akhirat.

(3) Hendaklah seorang hamba Allah yang melakukan dosa itu bercepat-cepatan melakukan taubat kepada Allah,kerana walaupun dia melambat-lambatkan taubat sekalipun,dia tetap perlu bertaubat juga suatu hari nanti,itu pun jikalau dia masih diberikan peluang hidup oleh Allah.

(4) Hendaklah dia mewujudkan rasa tidak cukup atau merasa adanya kekurangan terhadap taubatnya supaya dia dapat memperbanyakkan taubatnya kepada Allah dan janganlah dia mewujudkan rasa yaqin bahawa taubatnya diterima,kerana nanti akan menyebabkan perasaan merasa selamat daripada kemarahan Allah apabila melakukan dosa.

(5) Hendaklah dia memenuhi kembali hak-hak Allah yang telah dia terlepas melakukanya dahulu semungkin yang boleh,seperti mengeluarkan zakat yang terhalang untuk dikeluarkanya dahulu ataupun hak-hak orang faqir miskin.

(6) Hendaklah dia cuba menjauhkan dirinya daripada tempat-tempat yang boleh mendatangkan maksiat kepada Allah kerana dikhuatiri dia akan kembali melakukan dosa itu demi kerana pintunya yang terbuka luas di hadapanya.

(7) Hendaklah dia menjauhkan dirinya daripada insan-insan yang boleh menjuruskanya kembali melakukan maksiat kepada Allah.

(8) Hendaklah dia menghapuskan segala perkara-perkara haram yang masih wujud lagi didalam simpananya seperti benda-benda yang memabukkan,gambar-gambar lucah serta video-video lucah, pakaian-pakaian yang menjolok mata,yang mana semestinya dia menghapuskanya atau membakar kesemuanya,kerana kebanyakkan manusia-manusia yang telah bertaubat tidak dapat beristiqamah di dalam bertaubat kepada Allah adalah kerana masih ada lagi perkara-perkara haram ini di dalam simpananya,semoga Allah memberikan jalan istiqamah kepada setiap insan yang bertaubat…

(9) Hendaklah dia memilih rakan-rakan yang soleh dan baik akhlaqnya yang boleh menolongnya mencari jalan keredhaan Allah sebagai mengganti rakan-rakanya yang lama yang boleh mengajaknya kembali kepada dosa-dosa lamanya.

Begitu juga hendaklah dia cuba menghadiri majlis-majlis zikir kepada Allah ataupun majlis-majlis ilmu yang bermanfaat agar dapat mengisi masa lapangnya dengan perkara yang berfaedah supaya tidaklah dapat syaithan itu mencari peluang membisikkan kepadanya agar teringat kembali dosa-dosa lamanya.

(10) Dan yang paling penting…Hendaklah dia cepat-cepat bertaubat sebelum Al-Ghargharah dan juga sebelum terbitnya matahari dari sebelah Barat.

Apakah Al-Ghargharah itu ?? : iaitu suatu suara yang terkeluar daripada kerongkong di saat roh ditarik keluar daripada jasad yang bermaksud hendaklah dia bertaubat sebelum datangnya qiyamat kecil dan qiyamat besar berdasarkan hadith dari rasulullah sallallahu alaihi wasalam :

من تاب إلى الله قبل أن يغرغر قبل الله منه

« Barangsiapa yang bertaubat kepada Allah sebelum datangnya Al-Ghargharah maka akan diterima Allah akan taubatnya » (hadith riwayat Imam Al-Haakim di dalam Al-Mustadraak yang berdarjat Sahih di dalam Al-Jaamik As-Saghir oleh  Imam As-Suyuthi)

من تاب قبل أن تطلع الشمس من مغربها تاب الله عليه

« Barangsiapa yang bertaubat sebelum terbitnya matahari dari sebelah Baratnya,maka akan diterima Allah akan taubatnya » (hadith riwayat Imam Muslim dari Abu Hurairah yang berdarjat Sahih di dalam Al-Jaamik As-Saghir oleh Imam As-Suyuthi)

Cerita taubat yang besar..

Marilah aku bawakan sebuah kisah taubat yang agung daripada seorang sahabat di zaman nabi sallallahu alaihi wassalam :

Dari Buraidah radiallahu anhu,sesungguhnya Maiz Bin Malik Al-Aslamiy telah datang menghadap rasulullah sallallahu alahi wassalam lalu berkata : Wahai rasulullah,sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri dan aku telah berzina,dan sesungguhnya aku menginginkan kau supaya membersihkanku,lalu baginda berpaling,maka pada keesokkan harinya Maiz telah mendatangi baginda,lalu berkata : Wahai rasulullah sesungguhnya aku telah berzina,baginda berpaling lagi bagi kali kedua,lalu baginda membawanya ke hadapan kaum-kaumnya lalu berkata : Apakah kalian rasa aqalnya waras ?? mereka berkata : sesungguhnya dia ini cukup aqalnya,iaitu di antara orang yang baik-baik di kalangan kami,dan Maiz telah mendatangi baginda pada kali ketiga pula,lalu dia dibawa kepada kaumnya juga,dan ditanya kepada mereka tentang kewarasan aqalnya,lalu mereka berkata bahawa dirinya dan aqalnya waras,lalu pada kali keempat kedatanganya pula,telah disediakan untuknya suatu lubang,lalu dia pun direjam…tiba-tiba datanglah seorang perempuan dari qabilah Al-Ghamidiah lalu berkata : Wahai rasulullah sesungguhnya aku telah berzina maka sucikanlah diriku,dan baginda telah berpaling,pada keesokkan harinya dia berkata lagi : Wahai rasulullah mengapakah kau berpaling dariku ?? kemungkinan kau telah menolakku sepertimana kau telah menolak pengakuan Maiz,demi Allah sesungguhnya aku ini hamil,maka baginda berkata : Tidak,pergilah engkau sehinggalah engkau telah bersalin…Apabila dia telah bersalin dia telah datang bersama seorang anak kecil di dalam bungkusan kain lalu berkata : Inilah anakku,sesungguhnya aku telah melahirkanya,lalu baginda berkata : pergilah engkau dan susuilah anak ini sehinggalah anak ini bercerai susu,apabila anak tersebut sudah bercerai susu,dia telah datang pula bersama anak kecilnya yang memegang serpihan roti di tanganya,lalu dia berkata : wahai rasulullah,sesungguhnya anak ini telah bercerai susu,dan sudah boleh makan makanan biasa,lalu anak kecil itu pun diserahkan kepada salah seorang lelaki dari kalangan muslim,lalu diarahkan supaya digali suatu lubang dan diletakkanya sehingga ke paras dada perempuan itu,lalu diarahkan manusia lainya supaya merejam perempuan itu,lalu Khalid Bin Al-Walid pun mengambil seketul batu lalu dilemparkan ke kepala perempuan itu sehingga terperciklah darah ke muka Khalid sambil mengeji perempuan itu,apabila baginda mendengar Khalid mengeji perempuan itu,baginda berkata : Nantilah dulu wahai Khalid !! Demi sesungguhnya yang jiwaku di tangan Dia,sesungguhnya dia telah bertaubat dengan sebenar-benarnya,jika bertaubatnya orang yang zalim maka diampunkan dosanya,kemudian perempuan itu pun disembahyangkan dan dikafankan..

Taubat itu bakal menghapuskan dosa-dosa sebelumnya..

Ketahuilah wahai saudara dan saudariku sekelian yang menginginkan pengampunan Allah terhadap dosa-dosanya yang terdahulu,bahawa Allah yang Maha Pengampun dan Maha  Penyayang itu akan menghapuskan segala jenis dosa-dosa kalian yang terdahulu andai kalian kembali dan bertaubat kepadaNya,dan diikuti pula taubat kalian itu dengan perasaan penuh penyesalan dengan perbuatan-perbuatan kalian itu…

Diriwayatkan oleh Imam Muslim rahimahullahu taala tentang kisah keislaman A’mru Bin Al-A’s radiallahu anhu :

“Ketikamana Allah telah mencampakkan islam di dalam hatiku aku telah pergi menghadap nabi sallallahu alaihi wassalam lalu aku telah berkata kepada beliau :

Tadahkanlah tangan kananmu kerana aku ingin mem’baia’h’ kepadamu (berjanji taat setia kepada baginda) lalu baginda nabi pun menadah tangan kanan beliau lalu aku pun menggenggam tanganku,lalu baginda pun berkata : Kenapakah dengan kamu wahai A’mru?? Lalu aku pun berkata kepada beliau : Aku ingin membuat syarat,baginda pun bertanya kembali : Kamu mahu mensyaratkan apa? Aku pun berkata : Aku mahu diampunkan,baginda pun berkata : Apakah kamu tidak tahu wahai A’mru bahawa sesungguhnya islam itu bakal menghapuskan segala perkara yang terdahulu??sesungguhnya Hijrah itu bakal menghapuskan segala perkara sebelumnya dan Haji itu pula bakal menghapuskan segala perkara sebelumnya??”(hadith riwayat Imam Muslim)

Diriwayatkan juga dari Imam Muslim rahimahullahu taala,daripada Ibnu Abbas radiallahu anhuma berkata : Sesungguhnya ada golongan manusia dari golongan Musyrik yang mana mereka membunuh dan banyak membunuh,yang juga mereka berzina dan banyak berzina,kemudianya mereka mendatangi Muhammad sallallahu alaihi wassalam lalu mereka pun berkata : Sesungguhnya apa yang kamu katakan dan apa yang kamu bawakan sesungguhnya ia baik,jikalau kamu memberitahu kami terhadap apa yang telah kami lakukan itu akan dihapuskan dosa-dosanya (maka sudah lama kami menyambut ajakkanmu itu) lalu Allah pun menurunkan ayat :

“Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar dan tidak berzina,dan barangsiapa yang melakukan demikian itu,nescaya dia mendapat hukuman yang berat” (Al-Furqan : 68 ) (hadith riwayat Imam Muslim)

Tetapi…

“Kecuali orang-orang yang bertaubat dan beriman dan mengerjakan kebajikkan maka kejahatan mereka digantikan Allah dengan kebaikkan,Allah Maha Pengampun Maha Penyayang….Dan barangsiapa bertaubat dan mengerjakan kebajikkan maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benar taubat” (Al-Furqan : 70-71)

Apakah daku akan diampunkan?? Dosaku terlalu banyak!!

Ada insan yang berkata : Aku ingin bertaubat tetapi aku merasakan bahawa dosaku terlalu banyak ,aku telah membuat berbagai jenis maksiat dan berbagai perkara keburukkan dan aku tidak tahu apa mungkinkah aku ini dapat diampuni oleh Allah terhadap perkara-perkara mungkar yang telah aku lakukan terdahulu??

Jawabku : Wahai saudaraku yang mulia…ini bukanlah suatu masalah yang hanya terjadi padamu bahkan ianya merupakan masalah yang sememangnya sering dihadapi oleh kebanyakkan insan-insan yang ingin bertaubat,sebagai contohnya aku pernah di adukan pengakuan tentang seorang pemuda yang telah memulai kerja jahatnya ketika di usianya yang sangat muda iaitu lebih kurang berumur 15-17 tahun,dan dia mengaku bahawa dia telah melakukan berbagai jenis dosa yang kecil dan yang besar dan juga telah melakukan perbuatan yang keji dengan ramai perempuan yang berlainan bangsa dan warna kulitnya samada perempuan yang sudah berkahwin,anak dara atau dewasa sehinggakan kepada kanak-kanak perempuan yang kecil!! Dia juga mengaku telah melakukan beberapa siri pencurian,dia pernah berkata kepadaku : Sesungguhnya aku telah bertaubat kepada Allah Azza Wa Jalla,aku telah mulai bersolat taubat dan bertahajjud di kala manusia lainya sedang lena diulit mimpi,aku juga mulai berpuasa sunat di hari Isnin dan Khamis,aku juga telah membaca Al-Quran selepas Solat Subuh,apakah taubatku akan diterima??

Marilah aku bawakan kepadamu tentang sebuah kisah yang terdapat di dalam sebuah hadith nabi yang mulia iaitu kisah taubat insan yang telah membunuh seratus manusia :

“Daripada Abi Said Saad Bin Malik Al-Khudri radiallahu anhu sesungguhnya nabi sallallahu alaihi wassalam telah berkata :

Sesungguhnya ada seorang lelaki yang hidup di zaman sebelum kalian yang telah membunuh 99 jiwa,maka dia telah bertanya untuk berjumpa dengan orang yang paling A’lim di atas dunia ini dan dia telah ditunjukkan kepada seorang rahib,maka dia pun datang kepada rahib tersebut lalu berkata bahawa dia telah membunuh 99 jiwa manusia,apakah ada padanya taubat?? Maka rahib itu pun berkata : Tidak ada taubat bagimu,maka lelaki itu pun membunuh si rahib itu lalu mencukupkan 100 jiwa manusia telah dia bunuh,lalu dia bertanya lagi tentang orang yang paling A’lim di atas dunia ini,lalu dia ditunjukkan kepada seorang A’lim lalu berkata yang dia telah membunuh 100 orang manusia,apakah ada padanya taubat?? Lalu A’lim itu berkata : Ya,ada padamu taubat,dan siapakah yang bakal menghalangmu dari bertaubat??pergilah kau ke suatu tempat sekian dan sekian kerana di sana adanya golongan manusia yang menyembah Allah Taala,maka pergilah kau menyembah Allah bersama mereka,dan janganlah kau kembali lagi ke tempat kau kerana tempat kau itu adalah tempat yang buruk keadaanya,maka bertolaklah lelaki tersebut ke tempat yang dikatakan A’lim tersebut,ketikamana dia sampai di pertengahan jalan maut pun datang menjemputnya,maka berbalahlah Malaikat Rahmat dan Malaikat Azab,maka berkatalah Malaikat Rahmat : Dia datang dengan keadaan yang bertaubat yang menghadap hatinya kepada Allah Taala,dan berkata pula Malaikat Azab : Sesunggunya dia tidak langsung membuat perkara kebajikkan,tiba-tiba datanglah Malaikat Malik yang menjelma dalam keadaan seorang manusia,lalu menjadi Hakim di antara mereka dan berkata : Ukurlah kalian di antara dua tempat ini dan kearah manakah di antara kedua tempat ini dia berdekatan maka disitulah tempatnya,maka para malaikat tersebut pun mengukur dan mereka mendapati mayat lelaki tersebut lebih dekat ke tempat yang ingin ditujuinya itu,lalu Malaikat Rahmat pun mengambil lelaki tersebut” (hadith riwayat Imam Muslim bernombor 4967)

Ya,siapakah yang dapat menghalangnya untuk bertaubat?? Apakah kalian nampak wahai insan-insan yang ingin bertaubat kepada Allah Taala,sesungguhnya dosa kamu adalah lebih besar daripada dosa lelaki ini yang telah bertaubat kepada Allah ini,mengapakah kalian berputus harap?? Lihatlah kalam Allah yang maha Mulia ini :

Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar dan tidak berzina,dan barangsiapa yang melakukan demikian itu,nescaya dia mendapat hukuman yang berat…(yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari Qiamat dan dia akan kekal dalam azab itu,dalam keadaan terhina….kecuali orang-orang yang bertaubat dan beriman dan mengerjakan kebajikkan maka kejahatan mereka digantikan Allah dengan kebaikkan,Allah Maha Pengampun Maha Penyayang….Dan barangsiapa bertaubat dan mengerjakan kebajikkan maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benar taubat” (Al-Furqan : 68-71)

Ditukarkan kejahatan kepada kebaikkan…

Maha tinggi Allah yang Maha Pengampun lagi Maha Pemberi Rahmat kepada sekelian hambanya yang ingin kembali kepadaNya,sudahlah diampunkan dosanya walau sebesar dan seberat mana pun dosa hambaNya itu,ditambah pula dengan ditukarkan segala kejahatanya yang dahulu kepada kebaikkan,sesungguhnya rahmatMu tidak dapat dijangkau oleh aqal manusia yang waras wahai tuhan yang Maha Pengampun!!

“Dari Abdur Rahman Bin Jabir daripada Abi Thowil : Telah datang seorang tua yang sangat tua sehinggakan dahinya telah menutup kedua belah matanya,dan dia bertopang menggunakan tongkat sehinggalah dia menghadap nabi sallallahu alaihi wassalam lalu berkata : Apakah pandanganmu tentang seorang lelaki yang berbuat berbagai jenis dosa dan tidaklah dia meninggalkan apa dosa pun untuk dilakukanya walau kecil jua yang besar semuanya dia lakukan yang mana jikalau dosa-dosanya itu dibahagi-bahagikan kepada penghuni dunia ini akan hancurlah mereka,maka adakah untuknya taubat?? Maka berkatanya baginda nabi : Apakah kamu islam? Lelaki tua itu pun berkata : Sesungguhnya aku bersaksi bahawa bahawa tiada tuhan yang layak disembah melainkan Allah dan sesungguhnya dikau utusan Allah,baginda pun berkata : perbuatlah dikau kebaikkan dan tinggalkanlah kejahatan maka Allah akan tukarkan segala dosa-dosa itu kepada kebaikkan seluruhnya,dan berkata : begitu juga segala kecuranganku dan kejahatan-kejahatanku? Baginda berkata : Ya,dia berkata : Allahu Akbar,dan dia berterusan bertakbir sehinggalah dia menghilang dari pandangan kami” (hadith riwayat Imam At-Thobrani dan Al-Bazzar)

Dan ada juga insan yang bertanya : Ketika aku sesat dari mendapat hidayah Allah dahulu,aku tidak bersolat,tetapi aku telah melakukan beberapa amal kebajikkan,apakah akan dikira amal tersebut selepas daku bertaubat atau hanya pergi begitu sahaja kebaikkan tersebut seperti angin lalu?

Daku menjawab : “Dari ‘Urwah Bin Zubair sesungguhnya Hakim Bin Hizam telah memberitahunya bahawa dia telah berkata kepada rasulullah sallallahu alaihi wassalam : Wahai rasulullah,apakah pandanganmu terhadap perkara-perkara ibadatku ketika aku masih jahiliyah,seperti sedeqah kepada faqir miskin,merdekakan hamba mengeratkan silaturrahim,apakah ada padanya pahala? Berkatanya nabi : Engkau telah menerima pada apa yang telah engkau lakukan dahulu daripada kebaikkan” (hadith riwayat Imam Muslim bernombor : 175)

Maka kesemua dosa-dosa tersebut akan diampunkan,dan kesemua kemungkaran-kemungkaran yang dilakukan itu akan ditukarkan pula kepada kebaikkan,betapa luasnya rahmat Allah,wahai saudara dan saudariku sekalian,persiapkanlah dirimu mencari keredhaan Allah ini,kembalilah kepadaNya,perbanyakkanlah membuat amal kebajikkan dan tinggalkanlah terus segala perkara dosa dan maksiat,nescaya dosa-dosamu yang terdahulu akan diampunkan dan diterima pula segala amal kebaikkan yang kalian lakukan sebelum kalian bertaubat bahkan di tukarkan pula segala dosa kepada kebaikkan!!

Apakah yang harus daku lakukan jikalau aku sudah melakukan dosa ?? daku buntu!!

Ada juga insan yang berkata bahawa : Jika aku telah membuat suatu dosa atau maksiat,bagaimanakah aku ingin bertaubat sejurus selepas itu? Apakah adanya suatu amalan yang harus aku lakukan untuk bertaubat selepas menyedari telah melakukan suatu dosa??

Jawapanku : Apa yang harus dilakukan bagi seorang insan yang ingin bertaubat selepas dia telah meninggalkan perbuatan dosa itu serta merta ialah dua amalan berikut :

(1) Amalan-amalan yang berkaitan dengan hati iaitu berasa menyesal dan berazam tidak akan kembali melakukan dosa tersebut,yang mana perbuatan ini akan membuahkan rasa takut kepada Allah.

(2) Amalan-amalan yang berkaitan dengan pancaindera seperti memperbanyakkan membuat amal kebaikkan,antaranya ialah membual solat taubat :

“Dari Abu Bakar radiallahu anhu berkata : Aku telah mendengar rasulullah sallallahu alaihi wassalam bersabda : Tidaklah seorang lelaki itu yang melakukan dosa kemudianya bangun dan membersihkan diri (berwudhuk) kemudian bersolat (solat taubat dua rakaat) kemudianya meminta ampun kepada Allah dengan beristighfar melainkan akan diampunkan Allah baginya ,kemudian beliau membaca ayat ini :

“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri (segera) mengingati Allah ,lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah?? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu sedang mereka mengetahui”(Ali-Imran : 135) (hadith riwayat Imam At-Tirmizi dan Imam Abu Daud)

Dan perbanyakkanlah beristighfar (meminta keampunan kepada Allah) sepertimana yang dilakukan oleh baginda :

قال أبو هريرة : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: والله إني لأستغفر الله وأتوب إليه في اليوم أكثر من سبعين مرة

Bermaksud : Demi Allah! Sesungguhnya aku meminta ampun kepada Allah dan bertaubat kepadaNya setiap hari lebih daripada 70 kali (hadith riwayat Imam Bukhari bernombor : 6307)

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم يا أيها الناس! توبوا إلى الله. فإني أتوب، في اليوم، إليه مائة مرة

Bermaksud : Wahai manusia! Bertaubatlah kepada Allah,sesungguhnya aku bertaubat kepada Allah setiap hari sebanyak 100 kali (hadith riwayat Imam Muslim)

Kemudianya,wahai saudara-saudariku sekalian,perbanyakkanlah membuat amalan kebajikkan dan amalan-amalan ketaatan,apakah kalian tidak lihat sesungguhnya Umar radiallahu anhu ketikamana beliau telah berasa salah dengan kesalahanya ketika berbincang bersama rasulullah sallallahu alaihi wassalam di dalam peperangan Hudaibiyah,beliau berkata : “Aku telah membuat berbagai amalan soleh sebagai menghapuskan kesalahanku tersebut “

Sekarang perhatikanlah hadith ini pula :

إن مثل الذي يعمل السيئات ثم يعمل الحسنات كمثل رجل كانت عليه درع ضيقة قد خنقته ثم عمل حسنة فانفكت حلقة، ثم عمل أخرى فانفكت الأخرى حتى تخرج إلى الأرض

“Sesungguhnya perumpamaan orang yang melakukan kejahatan-kejahatan kemudianya melakukan kebaikkan-kebaikkan seperti seorang lelaki yang memakai baju perang besi yang sempit,sehingga mencekiknya,kemudianya apabila dia membuat amalan kebaikkan maka terbukalah suatu lubang,kemudian dia melakukan kebaikkan yang lain dan terbukalah lubang yang lain sehinggalah terbuka kesemuanya dan jatuh ke atas tanah” (hadith riwayat Imam at-Thobrani di dalam Al-Kabir )

Makanya kebaikkan-kebaikkan itu bakal membebaskan si pembuat dosa dari penjara maksiatnya,dan bakal mengalami alam ketaatan yang penuh harmoni,marilah aku bawakan sebuah kisah tauladan yang lain pula :

“Telah datang seorang lelaki kepada nabi sallallahu alaihi wasalam lalu berkata : Wahai rasulullah sesungguhnya aku telah bertemu dengan seorang perempuan di suatu kebun dan aku telah melakukan perbuatan terkutuk dengan perempuan tersebut cuma aku hanya tidak menyetubuhi perempuan tersebut,aku telah menciumnya dan memeluknya,dan aku tidak melakukan selain perbuatan tersebut,maka buatlah sesuka hatimu terhadapku,tetapi rasulullah sallallahu alaihi wassalam tidak berkata apa-apa lalu lelaki itu pun pergi,lalu berkatanya Umar : Sesungguhnya Allah telah menutupi (keaiban) lelaki itu jika dia menutupi (keaiban) dirinya sendiri,maka rasulullah pun memandangnya lalu berkata : kembalikan dia kepadaku,lelaki itu pun dipanggil semula kepada baginda lalu baginda membacakan ayat : 

“Dan laksanakanlah solat pada kedua hujung siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan malam,perbuatan-perbuatan baik itu menghapuskan kesalahan-kesalahan.Itulah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingati Allah” (Hud :114)

Lalu berkatanya Muaz radiallahu anhu : Wahai rasulullah,apakah hanya untuk dia sahaja atau untuk manusia seluruhnya?? Baginda berkata : Bahkan ianya untuk manusia seluruhnya” (hadith riwayat Imam Ahmad daripada Abdullah Bin Masu’d)

Kawan-kawan jahatku yang lama mengacauku!! Apakah yang harus aku lakukan??

Ada insan yang berkata : Aku ingin bertaubat,tetapi kawan-kawan lamaku mengacauku di setiap tempat yang aku berada,kerana mereka telah menyedari perubahan yang berlaku pada diriku,mereka juga telah mencerca aku dan mengejek-ejek aku,dan aku berasa sungguh lemah dan keresahan,apakah yang perlu aku lakukan ??!!

Jawabku : Bersabarlah wahai saudaraku,sesungguhnya inilah namanya sunnatullah yang menguji para hambaNya yang ikhlas,untuk mengasingkan di antara orang yang benar-benar bertaubat dengan pendusta,begitu juga untuk mengasingkan di antara insan yang buruk perangainya dengan insan yang baik perangainya.

Dan saudaraku,kamu seharusnya mengetahui bahawa sememangnya mereka akan mengacau kamu dan akan berusaha walau dengan apa cara sekali pun untuk mengembalikan kamu bersama-sama mereka,sesungguhnya aku pernah mendengar pengaduan dari seorang yang telah bertaubat bahawa kawan jahatnya yang lama telah menyuruh pemandunya mengekorinya yang mana lelaki tersebut sedang dalam perjalananya ke masjid,lalu cuba bercakap denganya melalui tingkap kereta,dan dia pun cuba untuk mengingatkan kembali segala nostalgia-nostalgia lama kejahatan lelaki tersebut,dengan memberikan segala surat-surat dan gambar-gambar dan segala kenangan-kenangan lama…..

Nasihatku,janganlah kalian turuti kata-kata mereka,sedarlah bahawa mereka ingin menyesatkan kalian setelah kalian diberikan cahaya hidayah!! Apakah kalian ingin menukarkan nikmat Allah dengan kengkaran kepadaNya??!!

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh (dalam kehidupan) didunia dan di akhirat,dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendakki….Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan engkar kepada Allah dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan??….Iaitu neraka jahanam,mereka masuk ke dalamnya,dan itulah seburuk buruk tempat kediaman” (surah Ibrahim : 27-29)

Marilah aku bawakan sebuah kisah yang lain pula,iaitu tentang kisah Kaab Bin Malik iaitu seorang sahabat yang mulia;

Ketikamana rasulullah sallallahu alaihi wassalam mengarahkan para sahabat yang lain agar memulaukan beliau kerana beliau enggan mengikuti Peperangan Tabuk,Malik Ghassan seorang yang kafir telah menghantar surat kepada beliau dengan mengatakan :

Amma Ba’du,sesungguhnya telah sampai berita kepadaku bahawa para sahabatmu telah memulaukanmu,dan Allah tidak akan meletakkanmu dalam kehinaan dan kesia-siaan,maka adalah lebih baik pada kami menyertai bersama kamu”….yang mana si kafir ini ingin menarik perhatian sahabat yang mulia ini agar beliau keluar daripada Kota Madinah dan mengikuti mereka di negara kafir sana…

Apakah pendirian sahabat ini?? Berkatanya Kaab : “Maka aku telah berkata ketikamana daku membaca surat tersebut : Dan ini juga adalah suatu bala’ (ujian) maka aku pun membakar surat tersebut”..

Maka begini jugalah yang harus kamu lakukan wahai insan yang ingin bertaubat!! Jika kawan-kawan lamamu yang cuba-cuba menghantarkanmu apa-apa pun tentang kenangan dosa-dosa lamamu,maka bakarkan sahaja kesemuanya jika kamu tidak ingin dibakar di dalam api neraka bersama mereka!!

“Maka bersabarlah engkau,sungguh,janji-janji Allah itu benar dan sekali-kali jangan sampai orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu mengelisahkan engkau” (Ar-Rum :60)

Mereka juga turut mengugutku!! Apakah yang harus aku lakukan??!!

Aku ingin bertaubat,tetapi kawan-kawan lamaku telah mengugutku dengan ingin menyebarkan segala perbuatan-perbuatan lamaku kepada kaum keluargaku,dan juga ingin mendedahkan rahsia-rahsiaku kepada semua!! Dan mereka mempunyai gambar-gambar dan bukti-bukti yang berkaitan,aku takut maruahku tercalar,sesungguhnya aku sangat takut!!

Maka jawapanku : Ketahuilah bahawa sesungguhnya para penolong syaitan itu bersungguh-sungguh mahu menyesatkan manusia lain,tetapi ketahuilah juga bahawa tipu helah syaithan itu sesungguhnya sangat lemah!!

Ketahuilah bahawa tekanan-tekanan dari para penolong syaithan itu walaupun di kenakan ke atasmu dengan berbagai cara,sesungguhnya ianya tidak akan berkesan di hadapan seorang mu’min yang bersabar dan teguh pendirian…

Ketahuilah bahawa jikalau kamu menuruti kehendak mereka dan menyerah kalah kepada ancaman mereka maka mereka akan mempunyai bukti yang lebih banyak lagi tentang perangai-perangai buruk kamu,dan akan menjadikanya sebagai modal untuk menghancurkan kamu,dan dikhuatiri kamu tidak akan dapat keluar daripada perangkap mereka,dan keadaan akan bertambah lebih buruk lagi bahkan kamu telah kalah dari awal hingga ke akhirnya….tetapi ingatlah wahai saudaraku,janganlah kamu menuruti ancaman mereka dan perbanyakkanlah meminta tolong kepada Allah,katakanlah :

حسبي الله ونعم الوكيل

Bermaksud : Cukuplah Allah bagiku dan sebaik-baik tempat meminta pertolongan…

Dan rasulullah sallallahu alaihi wassalam pula apabila takut terhadap ancaman sesebuah kaum beliau membaca :

اللهم إنا نجعلك في نحورهم ونعوذ بك من شرورهم

Bermaksud : Ya Allah sesungguhnya kami meletakkan Dikau pada leher-leher mereka dan kami minta berlindung daripada kejahatan-kejahatan mereka…

Hal yang paling teruk pun,kaum keluargamu akan mengetahui segala perbuatan-perbuatan buruk kamu yang terdahulu,dan hal sedemikian memerlukan penjelasan dari pihak kamu,maka kamu semestinya menerangkan kepada mereka tentang segala perilaku buruk kamu yang terdahulu dengan mengaku salah segala keterlanjuran kamu terdahulu,dengan berkata : Ya,sememangnya aku dahulu adalah orang jahat yang banyak berbuat dosa dan maksiat,tetapi sekarang aku sudah bertaubat dan menyesal,maka apakah yang mereka inginkan ?? bukankah semua anak adam itu boleh melakukan dosa,kesilapan dan kesalahan,tetapi sebaik-baik insan yang bersalah adalah yang bertaubat !!

كل بني آدم خطاء، وخير الخطائين التوابون

Bermaksud : Setiap anak adam itu boleh melakukan kesilapan,dan sebaik-baik insan-insan yang bersalah ialah yang bertaubat. (hadith riwayat Imam Ahmad di dalam Musnadnya,Imam At-Tirmizi,Ibnu Majah,dan Imam Al-Haakim di dalam Mustadraak daripada Anas radiallahu anhu dan berdarjat sahih oleh Imam As-Suyuthi di dalam Al-Jaamik As-Saghir)

Dan peringatkanlah kepada mereka bahawa keaiban kita akan dibuka dihari yang paling besar iaitu ketika di hadapan Allah di Hari Qiyamat kelak,yang mana bukanlah dihadapkan keaiban tersebut di hadapan seratus orang atau dua ratus orang,atau seribu orang atau dua ribu orang,tetapi di hadapan lautan manusia,juga dihadapan setiap makhluq daripada malaikat,jin,manusia dari nabi adam sehingga insan yang paling akhir.

Dan hiasilah di setiap waktu kesedihan dan kelukaan hatimu dengan doa yang telah di ajar nabi ini :

اَللهُم استر عورتنا وآمن روعتنا اللهم اجعل ثأرنا على من ظلمنا وانصرنا على من بغى علينا اللهم لاتشمت بنا الأعداء ولا الحاسدين

Bermakna : Ya Allah,tutupkanlah aurat kami,dan redakanlah ketakutan kami,Ya Allah,dikau berikanlah pembalasan ke atas siapa yang telah menzalimi kami,dan Kau bantulah kami ke atas siapa yang memusuhi kami,Ya Allah janganlah dikau gembirakan musuh-musuh kami dan para penghasad dengki kepada kami di atas kesusahan kami..

Dosa-dosa ku meresahkan kehidupanku…

Ada insan yang berkata : Sesungguhnya aku telah melakukan dosa yang banyak,dan aku telah bertaubat kepada Allah,tetapi dosa-dosaku meresahkan diriku dan menghantui kehidupanku,ketikamana aku teringat akan dosa-dosa ku aku selalu berasa susah hati dan murung,apakah yang harus aku lakukan??

Jawapanku : Wahai saudaraku yang mulia,sesungguhnya perasaan-perasaan tersebut merupakan bukti terhadap suatu taubat yang benar,dan inilah yang dinamakan dengan penyesalan,dan penyesalan itulah taubat,maka pandanglah setiap dosa-dosa silam kamu itu dengan pandangan yang mengharap,iaitu mengharapkan bahawa Allah akan mengampuni segala dosa-dosa mu itu semuanya,maka janganlah dikau berputus asa dengan rahmat Allah dan berputus harap dengan belas kasihan Allah..

“Dia (Ibrahim) berkata : Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhanya,kecuali orang yang sesat” (surah Al-Hijr : 56)

عن بن مسعود أنه قال أكبر الكبائر الإشراك بالله والأمن من مكر الله والقنوط من رحمة الله واليأس من روح الله

Berkatanya Abdullah Ibnu Masu’d : Di antara dosa-dosa besar yang paling besar : Mensyirikkan Allah,merasa aman daripada azab Allah,berputus asa daripada rahmat Allah,dan berhenti berharap dari belah ihsan Allah(hadith riwayat Imam At-Thobrani di dalam Al-Kabir,berkatanya Al-Hafiz Al-Haitsami di dalam Majmu’ Az-Zawaied : sanadnya sahih,dan di dalam Fathul Baari :dan hadith ini Mauquf)

Dan orang yang beriman itu akan menghadap Allah di antara keadaan takut dan mengharap kepadaNya,dan kadang-kadang keadaan takut akan melebihi keadaan mengharap dan begitulah sebaliknya pada sesetengah waktu,jika mereka terlanjur melakukan satu kemaksiatan,maka keadaan takut akan melebihi pengharapan pada ketika itu kerana ingin bertaubat,dan jika mereka bertaubat pula keadaan mengharap pula akan melebihi keadaan takut kerana mengharapkan pengampunan Allah ketika itu.

Adakah aku perlu mengaku??!!

Bertanya seorang insan yang bertaubat dengan keadaan yang penuh kesayuan : Aku ingin bertaubat tetapi apakah wajib bagiku mengakui terhadap segala dosa-dosa silamku?? Apakah disyaratkan untuk bertaubat dengan mengakui di hadapan Haakim di mahkamah ke atas setiap perlakuan jenayahku yang dahulu dan meminta di jalankan hukuman ke atasku??

Jawapanku : Seorang hamba itu bisa berhubung dengan tuhanya tanpa menggunakan jalan tengah merupakan suatu keistimewaan agama tauhid yang benar ini..

“Dan apabila engkau di tanya dari hamba-hambaku tentang Aku,maka sesungguhnya aku dekat,aku memenuhi permintaan orang yang meminta apabila berdoa” (Al-Baqarah : 182)

Maka berimanlah bahawa taubatmu hanyalah untuk Allah sahaja dan mengakulah segala dosa-dosa silam kamu itu juga di hadapaNya..

Sepertimana doa di dalam sayyidul istighfar :

أبوء لك بنعمتك عليّ وأبوء بذنبي

Bermaksud : Aku mengakui kepada engkau ya Allah akan nikmat yang engkau berikan kepadaku dan aku mengakui kepada engkau akan dosaku.

Sesungguhnya tidaklah wajib seorang hamba itu perlu mengaku segala jenayah silamnya di hadapan seorang  Haakim supaya dijalankan hukuman ke atasnya,barangsiapa telah Allah tutup segala rahsianya maka tidak mengapalah untuk dia menutupi rahsia dirinya sendiri,cukuplah bagimu dengan bertaubat kepadaNya dengan sebenar-benar taubat,dan mengakuilah segala dosa-dosa silam itu di hadapaNya..

Fatwa-fatwa penting untuk insan-insan yang bertaubat…..

Ada insan yang berkata : Aku ingin bertaubat tetapi aku tidak tahu hukum hakam taubat,dan banyak persoalan tentang taubat berlegar-legar di dalam kepalaku,apakah tuan ada jawapan tentang persoalan-persoalan taubat ini ??

Jawapanku ; Mengulangi kembali membuat dosa selepas sudah bertaubat….

Sesungguhnya aku terlanjur melakukan suatu dosa,dan aku telah pun bertaubat daripadanya,tetapi nafsu amarahku telah menguasai diriku dan aku telah mengulangi kembali dosa tersebut!! Apakah terbatalnya taubatku yang pertama yang aku lakukan dahulu dan berkekalanya dosa-dosa yang aku lakukan itu begitu juga dosa-dosa selepasnya??

Jawapanku : Kebanyakkan para ulamak mengatakan bahawa tidaklah disyaratkan sah taubat itu dengan kemestian tidak mengulangi kembali dosa-dosa silam yang telah dilakukan,tetapi yang menjadi syarat sah taubat ialah pada berhenti serta merta daripada dosa yang dilakukan itu dan merasa menyesal terhadap perlakuan dosa tersebut,dan berazam dengan sebenar-benarnya tidak akan mengulangi kembali dosa-dosa tersebut,

Ini kerana melihatkan kepada keimanan insan yang ingin bertaubat itu yang  masih dalam keadaan seperti baru merangkak dan sedang bertatih untuk berjalan,maka keadaan tersebut begitu senang keimanan mereka untuk goyah lalu mengikut bujukkan nafsu amarahnya yang sentiasa mengajak ke arah kejahatan,walaupun selepas ditahan dan berusaha dengan bersungguh -sungguh dari mengikuti ajakkan nafsu amarah itu,kerana ajakkan nafsu dan godaan syaithan itu lebih kuat berbanding keimanan mereka yang masih baru untuk dipupuk agar diperkuatkan…..Sememangnya manusia itu dijadikan Allah lemah,dan Allah maha mengetahui akan kelemahan hambanya untuk menahan dirinya dari mengikuti bujukkan nafsu,tetapi tidaklah boleh menjadikan alasan kelemahan tersebut sebagai alasan untuk tidak bertaubat selepas melakukan dosa…

Apa yang penting wahai saudaraku,hendaklah kalian cepat-cepat mencari keredhaan Allah sebaik sahaja tersedar sudah melakukan suatu dosa atau maksiat iaitu dengan bertaubat kepadaNya,melakukan amalan kebaikkan agar menutupi segala perlakuan jahat itu,

Dan janganlah kalian cuba-cuba bertangguh dari melakukan taubat sehingga bertimpa-timpalah perlakuan dosa kalian kerana dikhuatiri dosa yang bertimpa tanpa bertaubat bakal menggelapkan hati kalian seterusnya terlindung dari keinginan ingin bertaubat,maka jadilah kalian insan yang dipilih Allah menuju kesesatan!! Lalu mati tanpa sempat bertaubat kepada Allah,betapa ruginya keadaan sedemikian…. Minta berlindung daripada Allah…

“..Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah,maka dialah yang mendapat petunjuk,dan barangsiapa yang disesatkaNya,maka engkau tidak akan mendapatkan seorang penolong yang dapat memberikan petunjuk kepadanya” (Al-Kahfi : 17)

Maka,barangsiapa yang telah terlanjur melakukan kembali dosanya setelah bertaubat,maka ianya dikira seakan-akan dia telah melakukan maksiat yang baru dan diwajibkan baginya membuat taubat yang baru,manakala taubatnya yang pertama itu tetaplah sah dan dengan izin Allah diterima…

Bertaubat daripada satu dosa tetapi tidak kepada dosa yang lain..

Apakah sah taubatku terhadap sesuatu dosa,tetapi aku tidak bertaubat terhadap dosa yang lain??

Jawapanku : Sah taubat terhadap suatu dosa walaupun tidak bertaubat terhadap jenis dosa yang lain,tetapi jika dosa tersebut bukanlah dari jenis dosa yang sama,dan juga tidak ada kaitan dengaan dosa yang pertama,contohnya : Jika bertaubatnya seseorang itu daripada dosa riba’ dan dia pula tidak bertaubat daripada dosanya yang meminum arak,maka taubatnya terhadap riba’ tersebut adalah sah,begitulah juga pada hal yang sebaliknya,ianya sah,adapun jika dia bertaubat daripada riba’Al-Fadhl dan tidak bertaubat pada riba’ An-Nasiah,maka taubatnya itu tidaklah sah pada ketika itu,dan begitulah juga barangsiapa yang bertaubat daripada menghisap syisyah dan tidak bertaubat daripada meminum arak,ianya tidak sah,begitu juga barangsiapa yang bertaubat daripada berzina dengan seorang perempuan,tetapi tidak bertaubat daripada berzina dengan perempuan yang lain,ianya juga tidak di kira sah taubatnya,kerana setiap perlakuan tersebut sama sahaja dari segi jenis dan rupa serta keadaanya,cuma mereka sahaja yang menjadikanya seakan-akan berlainan..

Bagaimanakah bertaubat daripada dosa yang berkaitan dengan hak manusia lain?? 

Perhatikanlah hadith nabi yang mulia ini :

من كانت لأخيه عنده مظلمة من عرض أو مال فليتحلله اليوم قبل أن يؤخذ منه يوم لا دينار ولا درهم، فإن كان له عمل صالح أخذ منه بقدر مظلمته، وإن لم يكن له عمل أخذ من سيئآت صاحبه، فجعلت عليه

“Barangsiapa yang mempunyai kezaliman terhadap saudaranya,iaitu yang berupa maruah atau harta benda,maka mintalah kepadanya agar di halalkan(perkara-perkara tersebut) cepat-cepat sebelum diambil daripadanya di hari tiadanya dinar juga dirham (qiyamat),(yang mana pada hari itu)jika dia mempunyai amalan soleh,maka akan diambil daripada amalan tersebut sekadar kezaliman yang dilakukanya,jika dia tidak mempunyai apa-apa amalan (soleh),maka akan di ambil pula kejahatan-kejahatan orang yang dizaliminya itu,lalu di berikan kepadanya”

Maka hendaklah insan yang ingin bertaubat itu melepaskan diri dari belenggu kezaliman silamnya yang dahulu dengan melunaskan kembali perkara tersebut dengan membayarnya kembali jika berkaitan dengan duit dan harta benda,dan juga hendaklah meminta di halalkan atau meminta supaya dia memaafkanmu,jika dia memaafkanmu,maka segala puji bagi Allah,andai tidak,pulangkan kembali haknya…

Bagaimanakah bertaubat daripada mengumpat orang??……

Aku pernah mengumpat insan lain,dan aku juga pernah menuduh orang lain telah melakukan kejahatan padahal dia tidak pun melakukanya,apakah disyaratkan supaya aku memberitahu mereka tentang perlakuan tersebut beserta meminta  maaf kepada mereka?? Jika ianya tidak disyaratkan,apakah yang harus aku lakukan?? Aku ingin bertaubat!!

Jawapanku : Masalah sebegini terletak pada perkara Masalih (perkara yang boleh mendatangkan kebaikkan) dan juga Mafasid (perkara yang boleh mendatangkan keburukkan dan kemudharatan) jika kamu memberitahu mereka tentang umpatan kamu dan tuduhan kamu kepada mereka itu dan mereka tidak menunjukkan sifat marah atau perkara tersebut tidak menambahkan kemarahan dan kesedihan mereka,maka berterus teranglah kepada mereka tentang hal tersebut secara umum sahaja beserta meminta maaflah kepada mereka dengan penuh penyesalan,cubalah berkata begini : Sesungguhnya aku telah tersilap menuduh kamu dahulu,dan aku juga telah menzalimi kamu dengan mengatakan perkara yang tidak baik dibelakangmu,dan sesungguhnya aku ini telah bertaubat,maka maafkanlah aku,tanpa perlu kamu memperincikan tantang perkara tersebut tidaklah mengapa..

Manakala jikalau kamu takutkan dengan memberitahu mereka tentang perkara tersebut akan mengakibatkan permusuhan dan pergaduhan yang besar bakal berlaku iaitu bakal berlaku suatu kemudharatan yang besar,maka cukuplah baginya bertaubat dengan memenuhi perkara-perkara ini :

(1) Hendaklah menyesal dan hendaklah meminta keampunan daripada Allah beserta cubalah menyedari bahawa terkutuknya perbuatan tersebut dan menyedari bahawa haramnya perlakuan tersebut.

(2) Hendaklah dia memuji insan yang diumpatinya itu dengan pujian kebaikkan di dalam majlis yang dia umpati insan tersebut,dan sebutkanlah segala kebaikkan-kebaikkan insan tersebut.

(3) Hendaklah dia membela insan yang diumpatinya itu,jika adanya orang yang ingin mengatakan yang tidak baik kepada insan tersebut,hendaklah dia menjawab kembali perkataan orang tersebut.

(4) Hendaklah dia tidak membenarkan pada dirinya ketikamana dia mendengar seseorang itu diumpati,atau dituduh dan yang tertuduh tidak seperti yang di tuduh

(5) Hendaklah dia meminta kepada Allah agar mengampunkan dosa orang yang diumpatinya bagi pihak insan tersebut tanpa kehadiran insan tersebut (di belakangnya)

Ambillah perhatian wahai saudara muslimku,iaitu perbezaan di antara hak-hak yang berkaitan harta dan jenayah terhadap tubuh badan,dan juga umpatan dan mengadu domba,maka hak -hak harta jika dilunaskan akan memberikan faedah pada insan yang dizalimi itu jika kalian memberitahunya,dan memulangkan kembali haknya itu,oleh itu,adalah tidak harus kalian mendiamkan perkara tersebut yang menjadi haknya,berbeza pula dengan hak-hak yang berkaitan dengan maruah seseorang,yang mana ianya tidak akan bertambah jika diberitahu  tentangnya..

Bagaimanakah bertaubat daripada mencuri??!! 

Aku dahulu adalah seorang pencuri,maka bagaimanakah taubat bagi seorang pencuri??!!

Jawapanku : Jikalau benda yang dicurinya itu ada lagi di dalam simpananya sekarang,maka pulangkanlah kembali benda tersebut kepada tuanya dengan segera,jika benda tersebut telah rosak atau musnah disebabkan telah digunakan atau sudah terlalu lama maka wajiblah baginya menukar ganti benda tersebut lalu memulangkanya kembali atau jika tidak mampu maka mintalah maaf dan tolak ansur daripada pemilik barang tersebut..

Sesungguhnya aku merasa tersangat berdosa apabila aku berhadapan dengan insan yang telah aku curi hartanya,dan aku pula berasa sangat tidak berani untuk berterus terang kepada insan tersebut,dan aku juga tidak mampu untuk meminta ampun kepadanya,maka apakah yang harus aku lakukan??

Jawapanku : Adalah tidak berdosa kepadamu dengan mencari jalan untuk menebus kembali dosa ini yang mana kamu tidak mampu menghadapinya ini,maka cubalah kamu memulangkan kembali haknya itu dengan menggunakan orang tengah agar menyampaikanya tanpa kamu perlu berhadapan dengan insan tersebut,maka bolehlah kamu menyuruh orang tengah tersebut jangan disebut namamu,atau boleh juga kamu memulangkanya menggunakan jalan pos,atau meletakkan haknya itu di tempatnya tanpa pengetahuan insan tersebut,apa yang penting,hendaklah barang tersebut selamat sampai kepada empunya barang yang kamu curi itu..

Bagaimanakah pula jika tidak mampu untuk memulangkanya??!! 

Sesungguhnya aku telah mencuri harta benda manusia lain dan aku telah pun bertaubat daripada perlakuan tersebut,tetapi aku tidak tahu alamat insan tersebut untuk aku pulangkan kepadanya??

Aku telah mencuri harta syarikat aku bekerja,kamudian aku telah berpindah dari syarikat tersebut,dan sekarang aku sudah bertaubat,tetapi syarikat tersebut telah pun berpindah,dan aku tidak tahu di mana tempatnya??

Jawapanku : Hendaklah kamu mencari sedaya upaya tempat dan alamat syarikat atau insan tersebut,dengan mencari segala jalan yang memungkinkan kamu mengetahuinya,jika insan tersebut telah mati,maka pulangkanlah benda tersebut kepada waris atau keluarga insan tersebut,manakala jikalau kamu tidak dapat menjumpainya walaupun selepas kamu sudah sedaya upaya mencarinya,maka sedeqahkanlah harta tersebut sebagai penebus kepada harta yang dicuri itu,dan niatkanlah ia untuk insan atau syarikat tersebut,walaupun insan atau syarikat tersebut adalah kafir,kerana Allah akan memberikan kepada mereka harta di dunia tetapi tidaklah di akhirat kelak..

Penggantian terhadap keuntungan hasil mencuri…

Aku telah mencuri harta anak yatim,dan aku telah perniagakan harta tersebut dan aku telah mendapat keuntungan,dan harta tersebut telah bertambah dan berganda,aku sungguh takut kepada Allah dan aku telah menyesal,apakah yang harus aku lakukan??

Jawapanku : Para ulamak telah memperkatakan tentang hal ini,dan terdapatnya berbagai pendapat tentang hal sedemikian,tetapi pendapat yang paling pertengahan ialah,hendaklah kamu memulangkan modal asal itu kepada anak-anak yatim tersebut,ditambah bersama dengan setengah daripada keuntungan tersebut,maka jadilah kamu dan anak yatim tersebut seakan-akan rakan kongsi terhadap keuntungan tersebut,dalam masa yang sama kamu telah pun memulangkan hak mereka kepada mereka,dan inilah riwayat dari Imam Ahmad,iaitu yang juga pendapat Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah Al-Harrani dan telah diperkuatkan pendapat tersebut oleh Imam Ibnu Qayyim rahimahullahu taala di dalam Al-Madaarij juzuk satu mukasurat 392,begitu juga jikalau seseorang telah mencuri beberapa ekor ternakkan daripada unta atau kambing,lalu binatang yang dicuri itu membiak dan beranak,maka hendaklah memulangkan binatang yang dicuri itu beserta setengah ekor daripada anak-anak binatang tersebut kepada tuan asalnya,jika binatang (ibunya) itu telah mati,maka berikanlah harga binatang tersebut bersama setengah ekor anak-anaknya kepada tuanya..(5)

Apakah perlu memulangkan benda yang dicuri itu atau harganya??

Aku bekerja di bahagian kargo kapal terbang,dan aku telah mencuri satu perakam,yang mana terdapatnya berbagai jenis barangan di bahagian kargo tersebut,dan selepas beberapa tahun,aku telah bertaubat dari perlakuan tersebut,dan aku sungguh menyesal,apakah aku harus memulangkan perakam tersebut,atau harganya atau apa-apa yang menyerupainya??

Jawapanku : Hendaklah di pulangkan perakam tersebut dan ditambah juga dengan harga apa yang telah terkurang pada perakam tersebut disebabkan telah menggunakanya atau telah lama,dan memulangkanya hendaklah dengan cara yang sesuai tanpa perlu dia menyusahkan dirinya,jika dia tidak mampu,hendaklah disedeqahkan harga perakam tersebut sebagai gantian kepada pemilik asal perakam tersebut..

Bertaubat daripada makan riba’..

Aku mempunyai harta hasil riba’ tetapi aku telah menghabiskan kesemuanya,sehinggalah tiada berbaki lagi harta tersebut,dan aku sekarang sudah bertaubat,apakah yang harus aku lakukan??

Jawapanku : Tiadalah apa yang mewajibkanmu selain hanyalah bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benar taubat kerana sesungguhnya riba’ itu sunguh berbahaya,dan apabila harta riba’tersebut telah tiada lagi,maka tiadalah apa-apa pun padamu lagi,maka carilah hasil yang halal dengan tanganmu sendiri selepas ini..

Keuntungan hasil perniagaan rokok… 

Apakah yang perlu dibuat terhadap harta hasil perniagaan rokok??dan begitu juga dengan harta haram yang telah bercampur dengan harta yang halal??

Jawapanku : Barangsiapa yang menjual barang-barang yang haram seperti menjual cakera padat lucah dan rokok dan dia mengetahui keharaman perkara tersebut dan telah bertaubat pula selepas itu,maka hendaklah ditukarkan keuntungan perniagaan haram tersebut pada jalan kebaikkan dengan membelanjakanya dan bukanya dengan sedeqah,kerana Allah itu baik,dan tidak akan menerima melainkan hanya yang baik,dan jika bercampurnya harta yang haram ini dengan harta yang halal,contohnya penjual kedai runcit yang menjual rokok bersama barang-barang yang diharuskan untuk dijual,maka hendaklah dijumlahkan harta yang haram ini berdasarkan ijtihadnya,dan diasingkan harta tersebut mengikut sangkaanya yang kuat untuk membersihkan hartanya daripada perniagaan yang haram..

Bertaubat daripada mengambil rasuah…

Seseorang telah mengambil rasuah,kemudian Allah telah memberikanya jalan istiqamah untuk bertaubat,maka apakah yang perlu dilakukan terhadap duit rasuah tersebut??

Jawapanku : Insan yang mengambil rasuah ini semestinya melalui dua keadaan ini :

(1) Samada dia mengambil rasuah daripada orang yang dizalimi yang mana dia terpaksa membayar rasuah untuk menuntut kembali haknya,kerana orang yang dizalimi ini tidak mungkin akan mendapat kembali haknya melainkan dengan membayar rasuah,maka dalam keadaan sebegini,wajiblah ke atas insan yang ingin bertaubat ini memulangkan kembali duit rasuah tersebut kepada pemberi rasuah jenis ini,kerana ianya dikira seperti hukum harta yang dirampas,dan juga insan yang memberi rasuah tersebut berbuat demikian seakan-akan dia dipaksa.

(2) Atau pun dia mengambil rasuah daripada pemberi rasuah yang zalim sama seperti pengambil rasuah tersebut,iaitu dia memberikan rasuah kepada perkara yang tiada terdapat haknya disitu,maka keadaan sebegini,tidaklah perlu memulangkan kembali duit yang diberikan oleh si perasuah kepadanya,maka duit rasuah tersebut hendaklah di belanjakan pada jalan kebaikkan yang diharuskan,seperti memberikanya kepada fakir miskin sebagai contohnya,taubatnya sama seperti sesiapa yang mengambil hak orang lain dari tuanya.

Bagaimanakah membelanjakan gaji hasil kerja yang haram??

Aku bekerja kerja yang haram,dan aku telah mendapat gaji hasil dari kerja tersebut,apakah aku harus memulangkan kembali gaji ini kepada majikkanku??

Jawapanku : Seseorang yang bekerja kerja yang haram,ataupun memberikan perkhidmatan yang haram,dan dia mendapat gaji hasil dari kerja tersebut,dan dia pula telah bertaubat kepada Allah,dan dia masih mempunyai wang tersebut,maka hendaklah dia membelanjakan wang tersebut tanpa perlu dia memulangkan semula wang tersebut kepada majikkanya,maka seorang pelacur yang telah bertaubat tidaklah perlu dia memulangkan kembali wang yang didapatinya kepada pelangganya,seorang penyanyi yang menyanyi nyanyian yang diharamkan tidaklah perlu dia memulangkan kembali duitnya kepada penganjur konsert tersebut,kerana jika dia memulangkan kembali wang haram tersebut kepada pemberi wang itu,maka dia telah menghimpunkan gaji yang haram dan orang yang menjadikan gaji itu haram,maka dia telah menolong orang itu meneruskan kerja haramnya maka cukuplah baginya membelanjakan wang tersebut,dan inlah pendapat Imam Ibnu Taimiyah.

Lunaskanlah hak insan lain..

Maka hendaklah kalian melunaskan kembali segala perkara yang berkaitan dengan hak manusia lain,samada memulangkanya kembali atau membayarnya kembali atau meminta maaf kepada mereka sebelum datangnya Malaikat menjemput kalian,dan janganlah kalian berasa bercukupan iaitu dengan beranggapan memadailah dengan amalan-amalan solat,puasa,zakat dan haji dan melupakan hak manusia lain yang telah kalian rampas,agar terlepaslah kalian daripada gelaran ‘Muflis’ yang telah disifatkan oleh baginda nabi :

حدثنا قتيبة بن سعيد وعلي بن حجر. قالا: حدثنا إسماعيل (وهو ابن جعفر) عن العلاء، عن أبيه، عن أبي هريرة؛ أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال “أتدرون ما المفلس؟” قالوا: المفلس فينا من لا درهم له ولا متاع. فقال “إن المفلس من أمتي، يأتي يوم القيامة بصلاة وصيام وزكاة، ويأتي قد شتم هذا، وقذف هذا، وأكل مال هذا، وسفك دم هذا، وضرب هذا. فيعطى هذا من حسناته وهذا من حسناته. فإن فنيت حسناته، قبل أن يقضى ما عليه، أخذ من خطاياهم فطرحت عليه. ثم طرح في النار

Bermaksud : Sesungguhnya rasulullah sallallahu alaihi wassalam berkata : Apakah kalian tahu apakah itu Muflis? Mereka berkata : Muflis pada kami ialah orang yang tiada padanya dirham juga harta benda,maka berkatanya pula nabi : Sesungguhnya Muflis itu ialah seseorang dari umatku,yang datang pada hari qiamat kelak dengan solatnya,puasanya serta zakatnya,dan datang juga bersama hinaanya terhadap orang sekian,tuduhanya terhadap orang sekian,memakan harta orang sekian,dan menumpahkan darah orang sekian,dan memukul orang sekian,makanya akan diberikan segala kebaikkanya itu terhadap orang sekian,dan orang sekian (orang-orang yang dizaliminya didunia dahulu) sehingga habislah kesemua kebaikkanya sebelum dia mendapatnya terhadap kebaikkan yang dilakukanya,lalu diambil pula kejahatan orang-orang yang dizaliminya itu lalu dicampakkan kepadanya,kemudian dia dicampakkan pula ke neraka (hadith riwayat Imam Muslim)

Bertaubat daripada perlakuan zina….

Sesungguhnya dahulu aku telah melakukan suatu perbuatan yang terkutuk dengan seorang perempuan,maka bagaimanakah aku perlu bertaubat? Apakah aku perlu berkahwin dengan perempuan tersebut sebagai menutup perlakuanku itu??

Sesungguhnya aku telah melakukan perbuatan yang terkutuk dengan seorang perempuan di luar rumah,dan perempuan tersebut telah hamil,apakah wajib bagiku memberikan nafqah terhadap anak hasil zina tersebut??

Jawapanku : Sesungguhnya telah banyak pengaduan sebegini yang aku dengari,maka aku nasihatkan kepada saudaraku sekalianya,hendaklah kalian melihat kembali kepada Al-quran dan As-Sunnah lebih-lebih lagi pada arahan Allah terhadap menahan pandangan,keharaman berdua-duaan,dan tidak bersalaman dengan perempuan ajnabi juga bertetapan dengan memakai tudung kepala secara sempurna seperti yang disyariatkan oleh agama islam,dan tidak bergaul bebas,tidak bermusafir ke negara orang kafir tanpa apa-apa sebab yang munasabah,dan cubalah menjadikan keluarga kalian keluarga muslim yang menjaga batasan agama..

Melihatkan kepada persoalan tersebut,barangsiapa yang melakukan perbuatan terkutuk tersebut,pasti akan melalui dua keadaan ini :

(1) Samada dia berzina dengan perempuan tersebut secara paksaan,maka hendaklah dia membayar kepada perempuan tersebut Mahar Mitsal (6),sebagai gantirugi kemudharatan yang ditanggungnya,bersama hendaklah dia bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benar taubat,dan perlulah di jalankan hukuman yang setimpal ke atasnya jika perlakuan ini sampai ke pihak penguasa..

(2) Ataupun dia berzina dengan perempuan tersebut dengan kerelaan masing-masing,maka tiadalah apa-apa pun padanya melainkan hanyalah perlu bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benar taubat dan tidaklah boleh anak tersebut dinisbahkan kepadanya secara mutlaq dan juga tidaklah wajib ke atasnya nafqah kepada anak tersebut kerana anak tersebut merupakan anak zina maka dinisbahkan anak ini kepada ibunya,dan tidak harus menisbahkan anak itu kepada si penzina lelaki itu,dan tidaklah harus orang yang ingin bertaubat ini berkahwin dengan perempuan tersebut untuk menutup perlakuan yang di lakukanya..

“Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikahwini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mu’min” ….(surah An-Nur : 3)

Dan adalah tidak harus menjalankan aqad nikah dengan perempuan yang terdapat janin hasil zina di perutnya,walaupun hasil dari dirinya sendiri,sepertimana juga adalah tidak harus menjalankan aqad nikah dengan perempuan yang tidak pasti apakah dia hamil atau tidak,adapun jika lelaki itu bertaubat,dan perempuan itu juga bertaubat dengan taubat yang sebenar-benarnya,dan telah nampak tanda pembebasan rahimnya dari air mani lelaki itu,maka ketika itu adalah harus baginya berkahwin dengan perempuan tersebut,dan memulakan sebuah kehidupan yang baru bersama-sama..(7)

Berkahwin dengan pelacur…

Sesungguhnya dahulu aku telah banyak melakukan perbuatan terkutuk dengan pelacur-pelacur,sehinggalah aku telah pun berkahwin dengan seorang pelacur,kemudian,kami berasa sangat menyesal dan kami telah bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benar taubat,dan tidak akan sekali-kali masuk ke kancah hina itu lagi,maka apakah yang wajib bagi diriku ??

Jawapanku : Apabila kalian telah bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benar taubat,maka segala puji bagi Allah,maka hendaklah ke atas kalian berdua mengulangi semula aqad nikah dengan syarat-syarat yang telah disyaratkan oleh syarak yang terdiri daripada kehadiran wali dan dua orang saksi,dan adalah tidak diwajibkan kalian mengulangi akad nikah tersebut di mahkamah,tetapi ianya boleh sahaja di lakukan di rumah sahaja pun sudah cukup..

Kejadian-kejadian silam…

Sesungguhnya aku telah berkahwin dengan seorang lelaki yang soleh,tetapi aku telah melakukan suatu perbuatan yang terkutuk yang tidak diredhai Allah sebelum perkahwinanku,apakah harus aku menceritakan kejadian-kejadian silamku itu kepada suamiku itu ??

Jawapanku : Adalah tidak wajib kepada mana-mana pasangan menceritakan kejadian silamnya yang penuh dengan dosa dan noda kepada pasanganya,maka selagimana Allah menutup keaiban dirimu,maka cukuplah kamu bertaubat dengan sebenar-benar taubat kepadaNya..

Dan barangsiapa yang telah mengahwini seorang anak dara dan apabila tiba di malam perkahwinanya dia mengetahui bahawa perempuan tersebut tidak suci lagi disebabkan dosa silam yang dilakukanya,maka adalah berhak ke atasnya mengambil semula mahar yang telah diberikanya serta menceraikanya,dan jika melihat bahawa perempuan tersebut sudah bertaubat,maka rahsiakanlah hal tersebut,dan kekallah bersama perempuan tersebut,maka dengan izin Allah akan dikurniakan pahala daripada Allah..

Bagaimanakah ingin menghapuskan barang-barang yang haram ??

Sesungguhnya aku telah bertaubat kepada Allah,dan aku masih mempunyai barang-barang yang haram seperti vcd lucah dan vcd muzik yang melalaikan,apakah diharuskan kepadaku menjualnya kerana barang-barang tersebut andai dijualkan bakal mendatangkan duit yang banyak??

Jawapanku : Adalah tidak harus menjual barang-garang yang haram seperti yang dinyatakan tadi,dan hasil yang didapati dari penjualan barang-barang tersebut adalah haram!! Kerana rasulullah sallallahu alaihi wassalam bersabda :

إن الله إذا حرم شيئا حرم ثمنه

Bermaksud : Sesungguhnya Allah jika sudah mengharamkan sesuatu,maka akan diharamkan juga harganya (hasil dari perkara yang diharamkan tersebut)

Dan apabila kamu sudah mengetahui jika kamu menjual barang-barang tersebut dan orang itu akan menggunakanya ke jalan yang haram,maka adalah tidak harus kamu menjualkanya,kerna Allah telah melarang perlakuan tersebut :

“Dan janganlah kamu bertolong-tolongan di dalam perkara dosa dan permusuhan” (Al-Maidah : 2)

Tawaran-tawaran Allah…

إن للتوبة بابا عرض ما بين مصراعيه ما بين المشرق والمغرب، لا يغلق حتى تطلع الشمس من مغربها

(1) Bermaksud : Sesungguhnya taubat itu terdapatnya sebuah pintu yang melebar yang mana jarak daun pintu keduanya selebar jarak di antara timur dan barat,tidak akan ditutup sehingglah terbitnya mentari dari sebelah barat (habisnya tempoh taubat) (hadith riwayat Imam At-Thobrani di dalam Al-Kabir)

إن الله تعالى يبسط يده بالليل ليتوب مسيء النهار، ويبسط يده بالنهار ليتوب مسيء الليل، حتى تطلع الشمس من مغربها

(2) Bermaksud : Sesungguhnya Allah Taala akan menghamparkan tanganya di waktu malam agar memberikan keampunan kepada insan yang membuat kejahatan di siang harinya,dan akan menghamparkan tanganya di waktu siang hari agar memberikan keampunan kepada insan yang membuat kejahatan di waktu malam,sehinggalah terbitnya matahari dari sebelah baratnya(hari qiamat)(hadith riwayat Imam Ahmad di dalam Musnad,dan Imam Muslim,dan berkatanya Imam As-Suyuthi di dalam Al-Jaamik As-Saghir : hadith ini sahih)

(3) “Dari Abi Huraiah radiallahu anhu berkata: Rasulullah sallallahu alaihi wassalam telah berkata : Allah azza wajalla pula telah berkata bahawa : Aku pada sangkaan hambaku,dan Aku bersamanya ketika dia mengingatiKu,demi Allah,Allah lebih gembira dengan taubat hambanya melebihi kegembiraan salah seorang dari kalian yang menjumpai barang yang hilang di bumi yang tandus,dan barangsiapa yang mendekatiKu sejengkal,maka aku akan mendekatinya sehasta dan barangsiapa yang mendekatiKu sehasta maka Aku akan mendekatinya pula sedepa,dan jika dia datang kepadaku dengan berjalan Aku akan datang pula kepadanya dengan belari-lari anak” (hadith riwayat bukhari dan muslim)

(4) “Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Nabi sallallahu alaihi wassalam bersabda tentang apa yang baginda terima dari Allah s.w.t katanya: Seorang hamba Allah melakukan dosa, lalu berdoa: Wahai tuhanku! Ampunkanlah dosaku. Allah s.w.t berfirman: HambaKu telah melakukan dosa, tetapi dia tahu bahawa dia mempunyai tuhan yang akan mengampunkan dosa atau menghukumnya kerana melakukan dosa. Kemudian hamba Allah tersebut kembali melakukan dosa, lalu berdoa: Wahai tuhanku! Ampunkanlah dosaku. Allah s.w.t berfirman: HambaKu melakukan dosa, tetapi dia tahu bahawa dia mempunyai tuhan yang akan mengampunkan dosa atau menghukumnya kerana melakukan dosa. Kemudian hamba Allah tersebut kembali melakukan dosa, lalu berdoa: Wahai tuhanku! Ampunkanlah dosaku. Allah s.w.t berfirman: HambaKu melakukan dosa, tetapi dia tahu bahawa dia mempunyai tuhan yang akan mengampunkan dosa atau menghukumnya kerana melakukan dosa. Oleh itu buatlah sesuka hatimu, Aku akan ampunkan dosamu. Hamba tersebut berkata: Aku tidak tahu sehingga kali ketiga atau keempat aku meminta keampunan, tetapi Allah s.w.t tetap berfirman: Buatlah sesuka hatimu, Aku tetap akan mengampunkan dosamu” (riwayat Imam Bukhari di dalam bab Tauhid bernombor 7507)

(5) “Dari Anas radiallahu anhu berkata : Aku telah mendengar Rasulullah sallallahu alaihi wassalam berkata : Bekatanya Allah subhanahu wa taala : Wahai anak adam! sesungguhnya apa yang telah kalian pintakan kepadaKu dan apa yang telah kalian harapkan dariKu (meminta keampunan setelah melakukan kesilapan) telah aku ampunkan ke atas kesilapan yang kalian lakukan walau berulang kali dan aku tidak menghiraukanya,wahai anak adam! jika dosa-dosa kalian seperti petala langit sekalipun kemudian kalian meminta ampun kepadaKu pasti Aku akan ampunkan,wahai anak adam! jika kalian datang kepadaKu dengan dosa sepenuh petala bumi kemudian menghadapKu tanpa menyekutukanKu dengan sesuatu apa pun,maka Aku akan menghadapmu pula dengan sepenuh petala langit pengampunan!!(riwayat Imam Tirmizi yang berdarjat hasan)

********************************************************************************************************************************************

RUJUKKAN DAN PENERANGAN :

(1) Diterjemahkan daripada sebuah risalah kecil yang bertajuk : “Aku ingin bertaubat, tetapi…” yang dikarang oleh Fadhilatus Syeikh Muhammad Soleh Al-Minajjid,beliau merupakan anak murid kepada Syeikh Bin Baz,Syeikh Soleh Utsaimeen,Syeikh Abdullah Bin Abdurrahman Bin Jibrin,Syeikh Soleh Fauzan dan beliau merupakan pendakwah yang terkenal di Arab Saudi,beliau juga merupakan seorang imam di Masjid Umar Bin Abdul Aziz di Saudi,dan beliau ada mengarang suatu syarah kepada kitab besar Al-Hafiz Ibnu Hajar Al-Asqalani iaitu Bulughul Maram Min Jam’il Adillatil Ahkam..

(1.1) Dan dimaksudkan dengan bertaubat itu ialah : kembali,dan dari segi isthilah pula ialah : kembali daripada kemaksiatan kepada Allah kepada ketaatan kepadaNya,dan dikira taubat yang paling besar dan wajib ialah bertaubat daripada kekafiran kepada keimanan kepada Allah,kemudian taubat daripada dosa-dosa besar,martabat seterusnya ialah taubat daripada dosa-dosa kecil..dan adalah wajib melakukan taubat kepada Allah dari segala jenis dosa,seperti firmaNya :

“…Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (surah An-Nur :31)

Taubat Nasuha : Iaitu taubat yang semurni-murninya,dan hendaklah menyesalnya seorang hamba itu ke atas dosa-dosanya yang telah dilakukan,meminta ampun kepada Allah dan berazam tidak akan mengulangi lagi dosa tersebut…(Syarh Riyaadhus Solehin Min Kalami Sayyidil Mursalin Imam An-Nawawi yang disyarah oleh Fadhilatus Syeikh Muhammad Bin Soleh Utsaimeen)

(2) Malaikat : iaitu suatu jisim yang halus yang bercahaya yang mampu menyerupai berbagai bentuk,yang sentiasa bertaqwa,mereka ialah para hamba Allah yang mulia,keadaan mereka yang sentiasa taat dan beribadat kepada Allah,dan tempat tinggal mereka kebanyakkanya di langit,dan ada juga yang tinggal di bumi,dan mereka tidak akan engkar terhadap apa jua pun suruhan daripada Allah,Tidak boleh menyifatkan mereka dengan lelaki atau perempuan,barangsiapa yang menyifatkan mereka dengan lelaki maka dia adalah Fasiq,dan siapa yang menyifatkan mereka dengan perempuan maka adalah kafir,firman Allah :

“Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaika-malaikat itu?  Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggung-jawaban” (Az-Zukhruf : 19)

“Sesungguhnya orang-orang yang tiada beriman kepada kehidupan akhirat, mereka benar-benar menamakan malaikat itu dengan nama perempuan” (An-Najm : 27)

Malaikat Kiramul Katibin : Malaikat yang menulis kebaikkan dan kejahatan manusia seluruhnya,iaitu Roqib dan A’tid,mereka tidak akan lalai daripada menulis segala perbuatan,perkataan dan iktiqad manusia seluruhnya :

“Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya  melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (Al-qaaf :18 ) (Ar-Raied Fi Ilmil Aqaied oleh As-Syeikh Sidi Al-Arabiy Al-Louh,iaitu seorang a’lim di wilayah Tetouan,Maghribi)

(3) Seperti di dalam hadith nabi :

الندم توبة

Bermaksud : Penyesalan itulah taubat (hadith riwayat Imam Ahmad di dalam Musnadnya,Imam Bukhari,Imam Al-Haakim di dalam Al-Mustadraak,Ibnu Majah dan Imam Al-Baihaqi di dalam Syua’bul Iman)

(4) Seperti di dalam hadith nabi :

أن العبد إذا أذنب ذنبا نكتت في قلبه نكتة سوداء فإن تاب ونزع واستغفر الله صقل قلبه وإن عاد زاد ت حتى تعلو قلبه فذلك الران الذي ذكر الله {كلا بل ران على قلوبهم ما كانوا يكسبون}

Bermaksud : Sesungguhnya seorang hamba itu jika melakukan satu dosa,maka akan dititik pada hatinya suatu titik hitam,jika dia bertaubat,dan berhenti dari dosa itu,maka akan dibersihkan hatinya itu,jika dia kembali melakukan dosa itu kembali,titik hitam itu akan ditambah sehinggalah hatinya hitam berkarat,dan itulah yang dinamakan Ar-Raan (tutupan)« Sekali-kali tidak,sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. » (Al-Muthoffifin : 14)

(5) Contohnya kamu telah mencuri duit seorang anak yatim itu sebanyak RM 1000,selepas itu kamu telah perniagakan wang curi tersebut dan menjadikanya sebagai modal,lalu kamu pun mendapat keuntungan hasil wang curi yang diperniagakan itu sebanyak RM 4000 contohnya,selepas itu kamu bertaubat dan ingin memulangkan  kembali wang tersebut kepada anak yatim itu,maka hendaklah kamu pulangkan RM 1000 itu ditambah bersama setengah daripada keuntungan tadi iaitu RM 4000,maka jadilah RM 3000 (RM 1000 + RM 2000) yang perlu kamu pulangkan,wallahu a’lam.

(6) Mahar Mitsal : Iaitu mahar yang dinilai mengikut maskahwin saudara-saudara perempuan yang telah berkahwin lebih dahulu dan hendaklah yang dinilai sama dengan maskahwin keluarganya yang paling dekat sekali seperti kakak, ibu saudaranya dan seterusnya disamping menilaikan keadaan perempuan itu sendiri dari segi kecantikan, kekayaan, pelajaran dan sebagainya.

(7) Melakukan Istibra’ Rahim (pembebasan rahim) ialah untuk memastikan yang perempuan tersebut tidak hamil hasil penzinaan tersebut,iaitu dengan menunggu haid sebanyak sekali,maka selepas tempoh itu,dapatlah diketahui yang perempuan itu tidak hamil,jika dia hamil,maka hendaklah dia menunggu sehingga dia melahirkan anak..iddah dan Istibra’ Rahim adalah perkara yang berbeza,kerana iddah adalah hak pasangan suami isteri yang sah dan bukanya zina,manakala zina adalah dengan melakukan Istibra’ Rahim,seperti kata Syeikh Soleh Utsaimeen : ‘Iddah adalah hak seorang suami yang menceraikan istrinya. Sedangkan lelaki yang berzina dengannya statusnya bukan suami melainkan fajir/penzina.” (Syarhul Mumti’ (5/215, cetakan Darul Atsar)

Maka selepas perempuan yang berzina itu bertaubat dan melakukan Istibra’ Rahim,maka adalah sah untuk dikahwini,jikalau penzina lelaki itu ingin mengahwini perempuan tersebut,maka adalah disyaratkan lelaki tersebut sudah bertaubat…wallahu a’lam